الأحد، 23 ديسمبر 2012

sarkasme bahasa bugis


Tugas: makalah                     

 BAHASA INDONESIA
(SARKASME BAHASA BUGIS)
Disusun oleh :
SITI NURHADIJA                                                                                               NIM:12010103022


JURUSAN TARBIYAH/KI                                                                      SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI (STAIN)                                            SULTAN QAIMUDDIN                                                                                         KENDARI                                                                                                                       2012
                                                         
KATA PENGANTAR
          Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmatnya, baik itu berupa kesehatan maupun kesempatan, sehingga sampai saat ini kita masih di berikan peluang untuk menuntut ilmu guna mempertinggi derajat keimanaan kita, atas izin dan ridhonya jualah pemakalah dapat menyelesaikan makalahnya yang berjudul SARKASME . Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW yang telah di utus sebagai penerang jaan umat manusia.
         Disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun,s emoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua, Amin Ya Robbal Alamin.
                                                                                                                   


Kendari ,3 November 2012


Penulis








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................          i
DAFTAR ISI.........................................................................................          ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................          2
Rumusan Masalah...................................................................................          2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Bahasa...................................................................................          3
Bahasa Bugis...........................................................................................          3
Pengertian Sarkasme...............................................................................          4
Sarkasme  Dalam Bahasa Bugis..............................................................          5
BAB III  PENUTUP
Kesimpulan..............................................................................................          8
Saran .......................................................................................................          8
DAFTAR PUSTAKA

















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

       Bahasa sebagai alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat, dalam menyampaikan pendapat, pikiran, perasaan atau maksud kepada orang lain, bahasa juga dapat di gunakan secara lisan maupun tertulis,fungsi bahasa untuk menjaga hubungan sosial, memiliki kategori yaitu, pertama meliputi pemakaian tutur kata, mengenai ungkapan –ungkapan yang mengandug makna halus dan kasar , bahasa yang mengandung makna kasar  dapat menyakiti hati seseorang , bentuk ungkapa bahasa yang demikian adalah SARKASME  dan berbentuk majas atau bentuk kata kasar, dari pernyataan di atas dapat di katakan bahwa sarkasme merupakan bentuk-bentuk atau ungkapan-ungkapan kasar berupa cemohan/ sindiran yang tidak memiliki nilai rasa yang  sopan bila dituturkan secara langsung.
      1.2  Rumusan Masalah

      Dari latar belakang di atas maka rumusan masaahnya adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanah memahami sarkasme itu sendiri
2.      Bagaimanah menghindari  sarkasme  dalam bertutur kata kepada orang ain dalam kehidupan sehari-hari sehiingga hubungan sosial dapat terjalin yang lebih baik. 

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa

Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan sesamanya melalui perantaraan bahasa. Oleh karena itu, bahasa menjadi pembeda manusia dengan makhluk lainnya. Melalui bahasa, manusia dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya, baik secara lisan maupun tertulis kepada orang lain.
·         Bahasa Bugis

Bahasa Bugis telah menjadi alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat penuturnya. Masyarakat penutur bahasa Bugis menggunakan bahasanya untuk berbagai tujuan. Dalam konteks penggunaan bahasa Bugis di setiap daerah, tidak tertutup kemungkinan terdapat pemunculan bentuk kata yang sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Perbedaan makna sering menimbulkan perbedaan persepsi dan interpretasi antara pembicara dengan pendengar, antara penulis dengan pembaca yang berbeda dialek atau daerah asalnya. Dalam hal ini, kesalahan persepsi dan interpretasi terhadap makna kata karena kata tersebut kemungkinan


 memiliki makna lebih dari satu. Penyebab lain adalah penggunaan eufemisme, yaitu penggunaan kata-kata halus sebagai pengganti kata-kata yang dianggap memiliki makna kasar.

·        Sarkasme
Sarkasme adalah suatu majas, dimana majas tersebut berupa kata penyindiran dalam sesuatu. Atau dengan kata lain penyinggungan. Kata sarkasme biasa digunakan pada saat birokkrasi pada pendemonstrasi, dimana pendemonstrasi, selalu berkata penyindiran tentang sesuatu yang berkaitan dengan persoalan tersebut. Kata sarkasme juga banyak ditemukan di pers tertentu yang selalu pembahasannya mengenai tentang menjatuhkan seseorang. Kata sarkasme juga selain mengandung arti tentang penyindiran, Kata sarkasme juga memiliki arti kasar yang berupa ejekan, untuk seseorang. atau dengan kata lain sarkasme yaitu kata-kata yang pedas yang digunakan untuk menyakiti hati atau perasaan orang lain.  
2.2  SARKASME DALAM BAHASA BUGIS
Ungkapan-ungkapan yang bermakna sarkasme antara lain :
Atanna berarti  budaknya. kata budak merupakan kata yang membuat seseorang tersinggung, karna atanna  mengandung makna yang kasar, alangka baiknya menggunakan kata Juanna.
1.      Manre berarti makan. Kata manre dalam bahasa bugis mengandung makna yang tidak mempunyai nilai kesopanan . Alangka baiknya menggunakan kata mabbura.
2.      Panga berarti pencuri. Kata panga merupakan kata yang sangat kasar dalam bahasa bungis, alangka baiknya smenggunakan kata makecca-kecca jari.
3.      Lokkana berarti pergi yang mengandung arti pamit. Kata lokkana dalam bahasa bugis jika diutarakan  itu tidak sopan, bahasa yang lebih sopan yaitu massimang.
4.      Mate yang berarti mati, kata mati merupakan ungkapan yang kasar yang tidak menjaga perasaan keluarga yang yang di tinggalkan, karena kata mate digunakan pada hewan atau binatang.alangkah baiknya menggunakan kata Reweq ripammasena.
5.      De’gaga yang berarti tidak ada kata de’gaga mengandung arti yang kata membuat orang tersebut apabila orang tersebut meminta sesuatu. Alangkah baiknya menngunakan Masempo.

6.      Makuttu yang berarti malas, kata makuttu mengandung arti yang kasar yang membuat orang tersinggung . Alangkah baiknya menggunakan kata Matubeng.
7.      Anna’na yang berarti anak. Kata Anna’na mengandung arti yang kasar jika ditujuhkan oleh orang tua. Alangkah baiknya bahasa yang digunakan adalah Wija.
8.      Maketuang’nge yang berarti sekarat. Kata maketuang’nge mengandung arti  kasar, karena tidak menjaga perasaan orang lain. Alangkah lebih baiknya untuk menjaga perasaan orang lain yang sedang sekarat agar tidak tersinggung menggunakan Mallalengni .
9.      Makunrai Makatte yang berarti pelacur. kata makunrai makatte mengandung arti kasar bagi wanita malam. Alangkah baiknya menggunakan kata makunrai betta.
10. Mattampu yang berarti Bunting, kata mattampu mengandung arti kasar         .      Alangkah baiknya kita menggunakan kata mallise atau hamil .
12. Ma’tai yang berarti berak.  kata ma’tai mengandung arti kata yang tidak  sopan sehinggah menimbulkan rasa jijik. Sebaiknya menggunakan kata jambang yang berarti buang air besar.
13. Matamba’ko yang berarti Rakus atau banyak makan. Kata matamba’ko mengandung arti menyindir orang yang sedang makan. Alangkah baiknyamenggunakan kata Palecceki.

14. Mabalu yang berati Menjual. Kata mabalu mengandung arti kata kasar                  dalam perdagangan. Alangkah baiknya kata yang digunakan seharusnya                    massapa dale yang berarti mencari rejeki.

15. Malasa yang berarti Parah. Kata malasa mengandung arti kata kasar yang              tidak mengesankan bagi orang sakit. Alangkah baiknya kata yang                         digunakan untuk orang sakit yaitu Makelu-kelu.
BAB III
PENUTUP

 3.1 Kesimpulan
            Dari pembahasan kalimat di atas dapat disimpulkan bahwa sarkasme adalah sebagai proses tindakan komunikasi yang tidak beradab dalam bertutur kata, dengan demikian bahasa dalam bentuk sarkasmme, adalah bentuk ungkapan dengan kata-kata yang tiak dapat diterima oleh orang lain, karena tidak memiliki nilai kesopanan sehingga dapat merusak hubungan sosial dalam berbahasa.
 3.2 Saran
            Disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, di sebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai sarkasme, maka di harapkan kritik dan saran yang baik dari rekan-rekan mahasiswa maupun dosen yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah  ini. 








DAFTAR PUSTAKA



ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق